PEREMPUAN SASAK TERAKHIR
Perempuan Sasak Terakhir akan mengangkat sebuah kisah tentang benturan budaya modern terhadap adat istiadat masyarakat di sebuah kampung di Lombok. Cerita film akan dibagi menjadi tiga alur kisah utama dan dijahit menjadi sebuah film oleh sutradara muda putra asli daerah suku Sasak Sandi Amaq Rinjani.
"Saya sadar bahwa film saya masih memiliki banyak kekurangan. Tapi saya beranikan diri mencoba memakai semua talenta yang ada di sekitar saya untuk membuat film ini. Memang kebanyakan kru dan peralatan masih mengambil dari Jakarta, tapi semoga Perempuan Sasak Terakhir menjadi awal yang baik untuk langkah selanjutnya, " jelas Amaq yang menjadikan film tersebut sebagai karya perdananya sebagai sutradara.
Perempuan Sasak Terakhir saat ini baru diputar terbatas hanya di jaringan bioskop Blitzegaplex dan komunitas-komunitas film. Selain itu film yang diproduseri oleh I Made Rethuyana itu juga akan diputar di daerah asalnya, Lombok.
Berikut cerita singkat tentang Perempuan Sasak Terakhir yang terbagi dengan tiga karakter utama.
Karakert pertama adalah seorang pemuda Lombok bernama Ryan (22 tahun), seorang pemuda asli Lombok yang telah besar di Jakarta. Tapi Karena suatu kejadian Ryan lalu terpaksa pulang ke daerah kelahirannya di Lombok.
Karakter kedua adalah seorang gadis asli Lombok bernama Wati, seorang gadis yang terpengaruh dengan budaya global yang masuk ke tempatnya tinggal. Wati juga menjadi salah satu contoh anak yang orang tuanya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Karakter ketiga adalah seorang gadis bernama Anjani. Gadis ini adalah tipikal gadis yang berusaha taat dengan adat dan norma yang berlaku di keluarga dan lingkungannya. Namun, karena suatu peristiwa, Anjani harus berurusan dengan hukum.
Nantinya ketiga karakter dalam Perempuan Sasak Terakhir ini akan dihadapkan dengan konflik budaya dan norma di lingkungan tradisional dengan pengaruh budaya global.
Sumber : http://www.ceritamu.com/cerita/perempuan-sasak-terakhir-film-asli-dari-lombok
Comments
Post a Comment